Posted by : Al Barokah
Monday, 18 February 2019
Pada awal kelas filsafat di sebuah universitas, profesor berdiri dengan
beberapa item yang terlihat berbahaya di mejanya. Yaitu sebuah
toples mayonaisse kosong, beberapa batu, beberapa kerikil, dan
pasir. Mahasiswa memandang benda-benda tersebut dengan penasaran. Mereka
bertanya-tanya, apa yang ingin profesor itu lakukan dan mencoba untuk
menebak demonstrasi apa yang akan terjadi.

Profesor itu lalu mengambil kerikil di atas meja dan perlahan
menuangkan kerikil tersebut ke dalam toples. Kerikil kecil tersebut
menemukan celah di antara batu-batu besar. Profesor itu kemudian
mengguncang ringan toples tersebut untuk memungkinkan kerikil menetap
pada celah yang terdapat di dalam stoples. Ia kemudian kembali bertanya
kepada siswa apakah toples itu sudah penuh, dan mahasiswa kembali
sepakat bahwa toples tersebut sudah penuh.
Para siswa sekarang tahu apa yang akan profesor lakukan selanjutnya,
tapi mereka masih tidak mengerti mengapa profesor melakukannya. Profesor
itu mengambil pasir dan menuangkannya ke dalam toples mayones. Pasir,
seperti yang diharapkan, mengisi setiap ruang yang tersisa dalam
stoples. Profesor untuk terakhir kalinya bertanya pada murid-muridnya,
apakah toples itu sudah penuh, dan jawabannya adalah sekali lagi : YA.
Profesor itu kemudian menjelaskan bahwa toples mayones adalah analogi
untuk kehidupan. Dia menyamakan batu dengan hal yang paling penting
dalam hidup, yaitu : Kesehatan, pasangan anda, anak-anak anda, dan semua
hal yang membuat hidup yang lengkap.
Dia kemudian membandingkan kerikil untuk hal-hal yang membuat hidup
anda nyaman seperti pekerjaan anda, rumah anda, dan mobil
anda. Akhirnya, ia menjelaskan pasir adalah hal-hal kecil yang tidak
terlalu penting di dalam hidup anda.
Profesor menjelaskan, menempatkan pasir terlebih dahulu di toples
akan menyebabkan tidak ada ruang untuk batu atau kerikil. Demikian pula,
mengacaukan hidup anda dengan hal-hal kecil akan menyebabkan anda tidak
memiliki ruang untuk hal-hal besar yang benar-benar berharga.
Pesan Moral : Perhatikan segala sesuatu yang penting
demi kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan. Luangkan waktu untuk
bersama dengan anak-anak dan pasangan anda. Selesaikan pekerjaan anda
ketika anda berada di kantor, jangan saat anda sedang berkumpul dengan
keluarga. Dendam terhadap seseorang tidak akan bermanfaat untuk anda.
Dapatkan prioritas anda sekarang dan bedakan antara batu, kerikil, dan
pasir.