Archive for June 2016

Sekitar Dunia Unik – Lazimnya, mahar atau mas kawin berupa benda-benda yang bermanfaat, semisal emas perhiasan atau seperangkat alat sholat (bagi Muslim). Namun hal ini tidak berlaku bagi seorang ayah di Uni Emirat Arab (UEA), untuk mempersunting putrinya, ia diduga meminta mas kawin berupa segelas kopi Arab dan sebutir kurma.

Demi membantu meringankan beban biaya menikah bagi kaum pria di UEA, seorang ayah yang baik hati yang memiliki enam orang putri, rela memberikan syarat mahar yang sangat murah tersebut. Demikian sebuah kisah yang belum lama ini beredar luas di media sosial.

Seperti dilansir televise Al-Arabiya, Minggu (8/5), persyaratan mahar yang terlampau berat dari segi biaya telah mempersulit kaum pria yang hendak menikah. Kondisi ini mau tidak mau memaksa kaum pria lebih memilih menikahi perempuan asing.


Nilai maksimal mahar yang telah ditetapkan sebelumnya oleh Presiden UEA, Zayed, menetapkan biaya untuk menikah mencapai USD 5.400 atau Rp. 72 juta dan Rp. 107 juta harus disiapkan jika mereka akan bercerai, demikian harian setempat, The National mengabarkan.

Melalui kesepakatan masing-masing, tidak sedikit juga keluarga lain yang membayar mas kawin sebesar Rp. 2,6 miliar. Kini semakin banyaknya pernikahan mewah dengan biaya selangit semakin membuat khawatir banyak kalangan.

Pada tahun 2012, sebuah panitia penyelenggara pernikahan mengatakan kepada koran lokal, Gulf News, rata-rata warga UEA menghabiskan dana pernikahan senilai Rp. 1 miliar untuk pesta pernikahan, sedangkan untuk orang asing hanya Rp. 266 juta saja.

Pada tahun 1991, akhirnya pemerintah UEA mengambil langkah untuk membuat semacam program bantuan Dana Pernikahan. Dan sampai pada tahun lalu, dana senilai USD 40 juta atau Rp. 533 miliar untuk membantu 400 pasangan menikah, sudah digelontorkan untuk memuluskan jalannya program ini.

Delapan puluh tujuh responden mengatakan mahalnya biaya menikah menjadi penyebab rendahnya angka pernikahan di UEA, demikian hasil sebuah survey dari pemerintah.


Segelas Kopi dan Kurma Dijadikan Mahar ?

Posted by : Al Barokah
Kenangan saat masih duduk dibangku perkuliahan yang sedikit banyak menyisahkan berbagai kerinduan entah itu persahabatn ataupun percintaan yang terjadi dalam keluarga kecil.

Manajemen 11'10

Posted by : Al Barokah
Sebodoh-bodohnya manusia adalah mereka yang tak mampu memperoleh teman di dunia ini. Namun yang paling bodoh lagi adalah mereka yang membiarkan perginya seorang teman.

Pondok Let'Boy

Posted by : Al Barokah


Anda tahu rayap? Rayap adalah binatang kecil yang biasa memakan kayu. Rayap dikenal sebagai hama yang bisa merusak rumah kita, setidaknya bahan rumah kita yang terbuat dari kayu. Kekuatan rayap sungguh luar biasa, sebuah bangunan besar bisa hancur oleh binatang kecil ini. Namun bukan hanya ini saja kekuatannya. Selain memiliki kekuatan merusak, rayap pun memiliki kekuatan membangun.
Rayap memiliki kekuatan membangun sarangnya lengkap dengan sistem Air Conditioning-nya plus tata ruang yang apik dengan ketinggian sampai 9 meter. Ini adalah suatu pencapaian luar biasa sebab tubuh rayap sendiri hanya memiliki tinggi sekitar 3 mm saja. Artinya rayap mampu membangun tempat tinggalnya sampai 3.000 kali tinggi badannya.
Sementara manusia, dengan berbagai peralatan dan bahan-bahan yang canggih, sampai sekarang belum mampu membangun bangunan dengan ketinggian sampai 1.000 kali tinggi badannya. Sampai saat ini bangunan tertinggi yang sudah dibuat manusia baru sampai ketinggian sekitar 1.000 meter saja.
Bagaimana rayap bisa membangun tempat tinggalnya begitu tinggi? Ada dua hikmah yang bisa kita dapatkan dari rayap:
  1. Mereka bekerja sama dalam membangun sarangnya. Tubuh kecil dan lemah bisa diatasi dengan cara bekerja sama. Bekerja sama membuat mereka memiliki kekuatan yang dahsyat baik dalam menghancurkan maupun membangun.
  2. Mereka bekerja dengan mengikuti insting, yang merupakan fitrah yang diberikan Allah kepada makhluq ini. Mereka tidak punya ilmu arsitektur. Mereka tidak memiliki ilmu dengan pengkondisian udara dan tata ruang. Mereka tidak pernah kuliah cara mengawetkan makanan. Mereka mampu, karena mereka hidup dalam fitrahnya.
Manusia yang seharusnya memiliki kemampuan yang jauh lebih dahsyat bisa kehilangan kemampuan itu karena disebabkan oleh dua hal.

Yang pertama, jika seseorang sudah tidak mau lagi bekerja sama sesama dengan saudaranya. Kesombongan dan keangkuhan mereka menghalangi untuk bekerja sama sehingga hasil yang diperoleh tidak optimal. “Saya bisa, saya hebat, dan saya mampu. Buat apa bekerja sama?” Orang yang berkata seperti ini adalah mereka yang kehilangan banyak potensi keberhasilan dalam hidupnya.
Hikmah kedua, banyak manusia yang sudah jauh dari fitrahnya. Mereka hidup dengan cara sendiri. Cara yang diproduksi oleh akalnya sendiri yang sungguh lemah dan banyak kekurangannya. Padahal kita sudah punya cara hidup yang sesuai dengan fitrah manusia karena cara hidup ini dibuat oleh Pencipta kita. Cara hidup itu adalah Al Quran dan Hadits Nabi saw.
Mudah-mudahan, melalui gemblengan bulan Ramadhan ini, kita semua kembali ke fitrah kita (idul fitri) serta memiliki jiwa sosial yang tinggi. Dengan demikian kita bisa mengembalikan potensi kita yang sebenarnya, baik untuk meraih sukses dunia maupun akhirat. Aamiin

http://www.motivasi-islami.com/kekuatan-rayap-hikmah-ramadhan/

Kekuatan Rayap – Hikmah Ramadhan

Posted by : Al Barokah
BIODATA



Nama                      :  Awal
TTL                         :  Bulukumba, 29-11-1992
Jenis Kelamin         :  Laki-Laki
Agama                    :  Islam
Status                     :  Belum menikah
Warga Negara         : Indonesia
Hobby                     : Membaca komik, Novel, Game, Nonton Anime
e-mail                     : awalduniamimpi@rocketmail.com
Twitter                    : Mawarhitam24
Facebook                :  Awaluddin
PIN BBM                   : D2C3FB85
Blogger                   :  mawarhitam24.blogspot.com

Visi dan Misi
  • VISI : Meraih kesuksesan dunia dan akhirat.serta mampu membahagiakan orang tua, dan bisa      bermanfaat bagi orang lain.
  • MISI : Berkepribadian baik dan selalu taat kepada allah dan patuh kepada orang tua, selalu menjaga kejujuran, mampu berinovasi, kreatif, kerja keras, dan berprinsip untuk dapat meraih kesuksesan

Sang Pemilik

Posted by : Al Barokah
Adalah Abu 'Abdurrahman Abdullah ibn al Mubarak al Hanzhali al Marwazi, seorang ulama' masyhur di Makkah yang menceriterakan riwayat ini.
Suatu ketika, setelah selesai menjalani ritual ibadah haji, ia beristirahat dan tertidur. Dalam tidurnya ia bermimpi melihat dua Malaikat yang turun dari langit, dan mendengar percakapan keduanya.
"Berapa orang yang datang tahun ini (untuk haji) ?" tanya satu malaikat kepada malaikat lainnya.
"Tujuh ratus ribu jama'ah" jawab Malaikat yang ditanya.
"Berapa banyak dari mereka yang diterima ibadah hajinya ?"
"Tidak satupun"
----- *** -----
Percakapan itu membuat sang Abdullah al Mubarak bergemetar.
"Apa ?" ia menangis dalam mimpinya. "Semua orang - orang ini telah datang dari belahan bumi yang jauh, dengan kesulitan yang besar dan keletihan di sepanjang perjalanan, berkelana menyusuri padang pasir yang luas, dan semua usaha mereka menjadi sia - sia ?"
Sambil gemetar, ia melanjutkan mendengar percakapan kedua malaikat itu.
"Namun ada seseorang, yang meskipun tidak datang menunaikan ibadah haji, akan tetapi ibadah hajinya diterima dan seluruh dosanya telah diampuni. Berkat dia seluruh ibadah haji mereka diterima oleh Allah"
"Kenapa bisa begitu ?"
"Itu kehendak Allah"
"Siapa orang tersebut ?"
"Sa'id ibn Muhafah tukang sol sepatu di Kota Dimasyq (Damaskus)"
Mendengar ucapan itu, Abdullah al Mubarak itupun langsung terbangun dari tidurnya. Sepulang haji, ia tak langsung pulang menuju rumah, akan tetapi langsung menuju kota Damaskus, Syiria. Hatinya bergetar dan bertanya - tanya.
Sesampai disana, ia langsung mencari sang tukang sol yang disebut Malaikat dalam mimpinya. Hampir semua tukang sol sepatu ia tanya, apakah ada tukang sol sepatu yang bernama Sa'id ibn Muhafah.
"Ada, di tepi kota" jawab salah seorang tukang sol sepatu sambil menunjuk arahnya.
Sampai disana ia mendapati seorang tukang sol sepatu yang berpakaian amat lusuh, "Benarkah anda bernama Sa'id ibn Muhafah ?" tanya ibn al Mubarak.
"Betul, siapakah tuan ?"
"Aku Abdullah ibn al Mubarak"
Sa'id pun terharu, "Tuan adalah Ulama' terkenal, ada apa gerangan mendatangi saya ?"
Sejenak, Ulama' itupun kebingungan, darimana ia akan memulai pertanyaanya. Akhirnya iapun menceritakan perihal mimpinya.
"Saya hendak tahu, adakah sesuatu yang telah anda perbuat, sehingga anda berhak mendapatkan pahala haji mabrur, dan membuat mabrur ibadah haji para jama'ah yang lain ?"
"Wah saya sendiri tidak tahu"
"Coba ceritakan bagaimana kehidupan anda selama ini"
Maka Sa’id ibn Muhafah pun bercerita, "Setiap tahun, setiap musim haji, aku selalu mendengar suara talbiyah : 'Labbaika Allahumma labbaika. Labbaika laa syariika laka labbaika. Innal hamda wanni’mata laka wal mulka. laa syariika laka' dan, setiap kali aku mendengar talbiyah itu, aku selalu menangis 'ya Allah aku rindu Makkah. ya Allah aku merindu Ka'bah. Ijinkan aku datang, ijinkan aku datang ya Allah' oleh karena itu, sejak puluhan tahun yang lalu. Setiap hari saya menyisihkan uang dari hasil kerja saya sebagai tukang sol sepatu. Sedikit demi sedikit saya kumpulkan, hingga akhirnya pada tahun ini, saya memiliki 350 dirham, cukup untuk saya berhaji, saya sudah siap berhaji"
"Tapi anda batal berangkat haji"
"Benar"
"Apa yang terjadi ?"
"Ketika itu, Istri saya hamil, dan mengidam. Waktu saya hendak berangkat, saat itu dia ngidam berat"
"Suamiku, menciumkah engkau bau masakan yang nikmat ini ?"
"Iya, sayang"
"Cobalah kau cari, siapakah yang masak sehingga baunya begitu nikmat. Mintalah sedikit untukku"
"Ustadz, kemudian sayapun mencari sumber bau masakan itu. Ternyata berasal dari gubug yang hampir runtuh. Disitu ada seorang janda dan enam anaknya. Saya mengatakan kepadanya bahwa istri saya ingin masakan yang ia masak, meskipun sedikit. Janda itu diam saja memandang saya, sehingga saya mengulangi perkataan saya"
Akhirnya dengan perlahan ia mengatakan, "tidak boleh, Tuan"
"Dijual berapapun akan saya beli"
"Makanan itu tidak dijual, Tuan" katanya sambil berlinang mata.
"Kenapa ?"
Sambil menangis, janda itu menjawab, "Daging ini halal untuk kami dan haram untuk Tuan"
Dalam hati saya, "Bagaimana ada makanan yang halal untuk dia, tetapi haram untuk saya, padahal kita sama-sama muslim ?" Karena itu saya mendesaknya lagi "Kenapa ?"
"Sudah beberapa hari ini kami tidak makan. Di rumah sama sekali tak ada makanan. Hari ini kami melihat keledai mati, lalu kami ambil sebagian dagingnya untuk kami masak, dan kami makan" Sesenggukan janda itu menjelaskan.
"Bagi kami daging ini adalah halal, karena andai kami tak memakannya kami akan mati kelaparan. Namun bagi Tuan, daging ini haram"
Mendengar ucapan tersebut, saya menangis, kemudian kembali pulang. Aku ceritakan perihal kejadian itu pada istriku, iapun menangis. Hingga akhirnya, kami memasak makanan dan mendatangi rumah janda tersebut.

"Ini masakan untukmu" 
Uang peruntukan Haji sebesar 350 dirham pun saya berikan pada mereka. "Pakailah uang ini untukmu sekeluarga. Gunakanlah untuk usaha, agar engkau tidak kelaparan lagi"
Ya Allah ... disinilah Hajiku
Ya Allah ... disinilah Makkahku
Mendengar cerita tersebut, Abdullah al Mubarak pun tak bisa menahan air matanya.

Halal Buat Kami - Haram Untuk Tuan

Posted by : Al Barokah

- Copyright © Mawar Hitam - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -