Archive for 2017

Bila Anda sering merasa banyak yang hilang dari kehidupan Anda, percayalah, tidak ada kehilangan yang benar-benar hilang. Seperti kisah inspirasi ini...

Pada suatu masa, di sebuah pedesaan China, hidup seorang pria tua dan keluarganya. Pria tersebut mengolah sebuah kebun dan memiliki beberapa hewan peliharaan, salah satu peliharaannya adalah seekor kuda jantan. Suatu ketika, kuda yang dimiliki pria tua tersebut hilang. Beberapa tetangga mengatakan sempat melihat kuda tersebut berlari melewati batas daerah yang tidak boleh dilewati oleh warga desa. Pria tua itu menjadi sedih, tetapi dia mengatakan, "Tidak apa, barangkali kejadian ini bukan sesuatu yang buruk dan siapa tahu akan datang sesuatu yang baik."

Setelah hari berganti hari, pada malam hari, pria tua itu dikejutkan dengan suara kuda. Dia langsung bangkit dan melihat ke arah luar rumah, tampak kudanya yang hilang telah kembali dan membawa seekor kuda betina entah milik siapa yang menjadi pasangannya. Tentu saja, seperti peraturan di desa itu, kuda yang tidak diketahui pemiliknya atau liar akan menjadi milik mereka yang menemukan. Para tetangga memberi selamat pada pria tua yang telah mendapatkan kembali kudanya serta tambahan satu kuda secara cuma-cuma.
Setelah waktu berjalan, anak laki-laki dari pria tua tersebut mulai berlatih untuk naik ke atas punggung kuda dan memacu kuda tersebut di sekitar area perkebunan. Sayangnya, pada suatu hari, anak laki-laki itu jatuh dari atas punggung kuda dan mengalami cedera kaki yang sangat parah. Perlu waktu lama untuk sembuh, tetapi sekalipun telah sembuh, anak laki-laki itu tidak bisa berjalan normal. "Tidak apa-apa, nak" ujar si pria tua, "Mungkin hal ini akan mendatangkan sesuatu yang lebih baik untuk mu,"
Dan seperti kejadian sebelumnya, si pria tua merasakan kembali sesuatu yang baik tersebut. Pada masa itu adalah masa perang, semua anak laki-laki di desa wajib memanggul senjata dan bertempur di medan perang. Tetapi karena cacat, anak laki-laki sang pria tua tetap di desa dan bekerja mengolah kebun. Tidak ada yang disesali, karena anak laki-laki itu juga bersikap sama seperti ayahnya, dia percaya akan ada hikmah di balik kejadian buruk yang menyebabkan dia kehilangan cara berjalan yang normal.

Tahun berganti tahun. Perang telah berakhir dan para anak laki-laki yang bertempur kembali ke desa. Ternyata hanya beberapa yang kembali, karena kebanyakan dari mereka ternyata tewas di medan perang. Sang pria tua sedikit bersyukur karena anak laki-lakinya tetap dalam kondisi sehat dan semakin pintar mengurus perkebunan. Sehingga, tidak ada yang perlu disesali karena bagi keluarga tersebut, kebahagiaan tidak hanya dinilai pada saat sesuatu terjadi, tetapi juga pada masa-masa setelahnya.

Sahabat, hikmah dari cerita tersebut kita harus belajar bahwa setiap kali kita merasa kehilangan, sesungguhnya apa yang kita tangisi tidak benar-benar hilang, karena pada saat yang tidak akan kita sangka, kita akan mendapatkan hikmah dari rasa kehilangan tersebut. Kita akan merasakan kebahagiaan lebih berlipat jika kita pernah merasakan kehilangan. Tetapi rasa bahagia itu akan datang saat kita bisa melepaskan dengan rela apa yang telah hilang, tidak dengan meratapi atau menangisi terus-menerus.

Link :  http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-inspirasi-hikmah-dari-kehilangan.html 



Kisah Inspirasi : Hikmah Dari Kehilangan

Posted by : Al Barokah 0 Comments
Renungan selama Ramadhan bisa kita dapatkan dalam buku ini. Ahmad Rifa`i mengajak pembaca untuk menyelami apa arti Ramadhan yang sesungguhnya. Sebuah inspirasi yang menggugah pembacanya, sehingga menjadikan kita lebih banyak melakukan hal bermanfaat selama di bulan Ramadhan. Mungkin sebelum Ramadhan tiba, kita sering melalaikan kewajiban kita. Ramadhan inilah waktu yang tepat untuk kita lebih dekat kepada-Nya.

Editor’s Note
Berisi renungan selama Ramadhan yang bisa dibaca setiap hari. Ditulis dengan bahasa sehari-hari oleh penulis bestseller, Ahmad Rifa`i.

Referensi Bacaan di Bulan Ramadhan

Posted by : Al Barokah 0 Comments
“Jangan bersikap buruk, sebab kelak kamu akan sangat menyesalinya, Nak. Orang akan selalu mengingat perbuatan kita yang salah”, ucapan itu terngiang kembali pada pendengaran pemuda itu, meski ibunya telah mengucapkannya bertahun-tahun yang lalu,
Saat ia masih tinggal di kampung dulu. Hingga beberapa waktu yang lalu, pemuda itu bahkan tidak mengerti mengapa ibunya selalu mengucapkan kata-kata yang sama. Bukan hanya satu atau dua kali saja, namun ibunya kerap mengucapkan kata-kata ini setiap kali ia memberi nasehat atas sikapnya yang kadang kurang baik pada pandangan si ibu.
Pemuda itu mengacuhkannya, sebab apalah arti sebuah nasehat bagi pemuda yang sedang dalam masa-masa remaja, hal ini bahkan kerap dianggap sebagai angin lalu saja. Berulangkali kali si ibu memberi nasehat, berulangkali pula pemuda itu menganggapnya sebagai angin lalu.
Sikap cerobohnya kerap menjadi alasan mengapa pemuda itu sering dinasehati si ibu, hingga si ibu mengibaratkan perbuatannya seperti dua cangkir minuman yang berbeda, yakni teh dan kopi.
Meski begitu, pemuda itu masih saja sering bertindak ceroboh. Sekali waktu, di malam hari ia lupa mengurung induk dan anak ayamnya ke dalam kandang, hingga pada keesokan harinya ketujuh anak ayam itu lenyap dimangsa musang dan hanya tinggal induknya saja, padahal ibunya telah menyuruhnya mengerjakan hal tersebut berulangkali sejak sore.
Lalu di lain waktu, ia juga tidak menutup saluran air yang masuk ke kolam kecil milik ayahnya, hingga air mengalir terus sepanjang malam dan menghanyutkan semua ikan tersebut ke kolam lainnya milik orang lain di tempat yang lebih rendah dari kolam ayahnya.
Kala itu, bukan hanya kolam ayahnya saja yang ikannya terbawa air, namun dua kolam lainnya milik pamannya juga kehilangan banyak ikan.

Tidak mendengar nasehat orangtua

Pada dasarnya ada banyak orang yang ceroboh di dunia ini, dan itu bukan sebuah masalah yang besar, selama mereka mau berubah dan mendengarkan nasehat orang di sekitarnya. Namun, hal serupa tidak terjadi pada pemuda ini, bahkan setelah ia merantau dan bekerja sebagai sekurity di sebuah kantor di kota.
Tugasnya memeriksa semua ruangan setelah pulang kantor dan mengunci pintu utama sebelum akhirnya pulang ke kontrakannya. Telah berulangkali ia diingatkan agar hati-hati dan memeriksa semua ruangan terlebih dahulu, agar kantor ditinggalkan dalam kondisi baik dan aman.
Bukannya melakukan tugasnya dengan baik, ia bahkan kerap tidak memeriksa setiap ruangan, sehingga beberapa lampu seringkali ditinggalkan dalam kondisi tidak padam. Sore itu setelah karyawan lainnya pulang, pemuda itu bergegas dan mengunci pintu utama, tanpa memeriksa setiap ruangan dengan seksama.
Semua berjalan baik, hingga sejam kemudian sebuah panggilan telepon dari atasannya mengatakan bahwa seorang karyawan telah terkunci di kantor mereka.
Atasannya telah berada di kantor, juga beberapa karyawan lainnya yang kebetulan sedang menikmati kopi di kafe sebelah kantor mereka. Pemuda tersebut minta maaf dan mengakui kesalahannya, sehingga ia tidak mendapatkan masalah berarti atas kejadian tersebut. Namun, kejadian ini memberinya satu pelajaran penting, yang tak lain adalah nasehat ibunya. “Ketika kamu berbuat baik, maka hal tersebut serupa secangkir teh hangat yang sedap, saat diaduk aromanya menenangkan dan warnanya tetap sama bahkan setelah lama.
Namun ketika kamu berbuat salah, maka hal tersebut seperti secangkir kopi hitam, saat diaduk aromanya begitu menggoda dan warnanya akan langsung keruh dan hitam, meskipun telah sempat mengendap lama. Demikianlah orang akan selalu mengingat perbuatan salahmu, Nak, meskipun telah lama berlalu.”

Nasehat ibunya benar-benar menjadi kenyataan, sebab sejak hari itu pemuda tersebut selalu menjadi bahan omongan pekerja di sana. Beberapa di antara mereka bahkan sering menyindirnya dengan bercanda, jangan sampai meninggalkan dan mengunci mereka di kantor, seperti karyawan sebelumnya.
Cerita teh dan kopi, dua cangkir dalam nikmat yang berbeda ini mengajarkan kita bahwa pentingnya untuk selalu mendengar nasihat Ibu kita.

Sumber : http://www.sipolos.com/teh-dan-kopi/

Teh Dan Kopi, Dua Cangkir Dalam Nikmat Yang Berbeda

Posted by : Al Barokah 0 Comments

Jan Koum, pendiri WhatsApp, lahir dan besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Saat usia 16 tahun, ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yang kita kenal sebagai “American Dream”.
Pada usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah. Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih-bersih supermarket. “Hidup begitu pahit”, Koum membatin.
Hidupnya kian terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka bertahan hidup hanya dgn tunjangan kesehatan seadanya. Koum lalu kuliah di San Jose University. Tapi kemudian ia memilih drop out, karena lebih suka belajar programming secara autodidak.
Karena keahliannya sebagai programmer, Jan Koum diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo!. Ia bekerja di sana selama 10 tahun. Di tempat itu pula, ia berteman akrab dengan Brian Acton.
Keduanya membuat aplikasi WhatsApp tahun 2009, setelah resign dari Yahoo!. Keduanya sempat melamar ke Facebook yang tengah menanjak popularitasnya saat itu, namun diitolak. Facebook mungkin kini sangat menyesal pernah menolak lamaran mereka.
Setelah WhatsApp resmi dibeli Facebook dengan harga 19 miliar dollar AS (sekitar Rp 224 triliun) beberapa hari lalu, Jan Koum melakukan ritual yang mengharukan. Ia datang ke tempat dimana ia dulu, saat umur 17 tahun, setiap pagi antre untuk mendapatkan jatah makanan dari pemerintah. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antre. Mengenang saat-saat sulit, dimana bahkan untuk makan saja ia tidak punya uang.. Pelan2, air matanya meleleh. Ia tidak pernah menyangka perusahaannya dibeli dengan nilai setinggi itu.
Ia lalu mengenang ibunya yg sudah meninggal karena kanker. Ibunya yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. “Tak ada uang, Nak…”. Jan Koum tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita bahagia ini kepada ibunya.
Rezeki datang dari arah dan bentuk yang tidak terduga. Remaja miskin yg dulu dapat jatah makan itu kini jadi Triliuner
Sumber : https://iphincow.com

Kisah Pendiri WhatsApp

Posted by : Al Barokah

Tahukah anda bahwa pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama.
Walaupun setiap hari disiram & dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja.
Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat dahsyat & ukuran nya tidak lagi dalam hitungan centimeter melainkan meter.
Lantas sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu ???
Ternyata selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat pada akar (BUKAN) pada batang, yang mana daripada itu, pohon bambu sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang ketinggian nya yang berpuluh puluh meter kelak dikemudian hari.

MORAL OF THE STORY
Jika kita mengalami suatu hambatan & kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan, melainkan justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita.
Ketika kita lelah & hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pernah terbersit pupus harapan.
Ada pameo yang mengatakan “the hardest part of a rocket to reach orbit is to get through the earth’s gravity” (“bagian terberat agar sebuah roket mencapai orbit adalah saat melalui gravitasi bumi”).
Jika kita perhatikan, bagian peralatan pendukung terbesar yang dibawa oleh sebuah roket adalah jet pendorong untuk melewati atmosphere & gravitasi bumi.
Setelah roket melewati atmosphere, jet pendorong akan dilepas & roket akan terbang dengan bahan bakar minimum pada ruang angkasa tanpa bobot, melayang ringan, & tanpa usaha keras.
Demikian pula dengan manusia, bagian TERBERAT dari sebuah KESUKSESAN adalah disaat awal seseorang MEMULAI USAHA dari sebuah perjuangan, karena segala sesuatu terasa begitu BERAT & PENUH TEKANAN.
Namun bila ia dapat melewati batas tertentu, sesungguhnya seseorang dapat merasakan segala kemudahan & kebebasan dari tekanan & beban.
Namun sayangnya, banyak orang yang MENYERAH disaat tekanan & beban dirasakan terlalu berat, bagai sebuah roket yang gagal menembus atmosphere.
Buya Hamka berkata “kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup &  kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja”.
Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, ia akan merunduk, tetapi setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali, laksana perjalanan hidup seorang manusia yang tak pernah lepas dari cobaan & rintangan.
Maka jadilah seperti pohon bambu !!!
Fleksibilitas pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak pada keteguhan hati dalam menjalani hidup, walaupun badai & topan menerpa.
Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada alasan untuk terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.
Pastikan dalam hari hari kedepan, hidup kita akan *MENJULANG TINGGI & menjadi PEMBAWA BERKAT* bagi sesama, seperti halnya pohon bambu.

Sumber : https://iphincow.com/

Filosofi Pohon Bambu

Posted by : Al Barokah

KMP adalah multi media player serbaguna yang dapat mencakup berbagai jenis format yang terkandung.
Tanpa Codec terpisah, Anda dapat memutar file media karena KMP memiliki nya 'Codec internal yang sendiri. Didukung Codec dipisahkan oleh internal dan eksternal. Untuk suara Codec, KMPlayer mendukung MPEG1, 2, AAC, WMA 7, 8, OGG & dll dan itu juga mendukung fungsi matriks / fungsi normalizer ketika suara internal yang Codec sedang digunakan. Internal Codec akan diproses dalam KMPlayer jadi lebih cepat & aman. Juga KMPlayer mendukung semua Codec dari ffdshow dan juga mendukung MPEG1 / 2. Jika Anda adalah pengguna yang menemukan nyaman untuk menginstal Codec, yang memiliki komputer CPU rendah dan / atau pengguna yang berusaha untuk pemain pemutaran multi-media yang sangat baik, Anda akan dapat mengubah lingkungan Anda ke multi nyaman Format media dengan menggunakan KMP

Silhkan Download Disini

KMP Player

Posted by : Al Barokah
Tag : ,

GOM Player adalah pemutar video semua-tujuan yang memainkan hampir setiap video dengan mudah. Dengan antarmuka yang user-friendly, fungsionalitas canggih, dan harga GRATIS, itu satu-satunya media player yang Anda butuhkan.


Silahkan Dwnload Disini

Gom Player

Posted by : Al Barokah
Tag : ,

Kalau ada orang yang "bodoh", seharusnya diajari atau dibenarkan. Bukan malah dijadikan bahan tertawaan atau olok-olok saja. Jika tidak demikian, maka apa bedanya kita sama orang bodoh yang kita olok-olok tersebut?


Kalau ada orang yang “bodoh”, seharusnya diajari atau dibenarkan. Bukan malah dijadikan bahan tertawaan atau olok-olok saja. Jika tidak demikian, maka apa bedanya kita sama orang bodoh yang kita olok-olok tersebut? Karena di antara sifat orang bodoh itu adalah suka mengolok-olok atau mengejek orang lain.

Allah berfirman mengisahkan Nabi Musa bersama kaumnya bani Israa’iil,
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
Dan ingatlah tatkala Musa berkata kepada kaumnya, “Sesugguhnya Allah memerintahkan kalian untuk menyembelih sapi betina.” Mereka berkata, “Apakah engkau menjadikan kami sebagai bahan ejekan?” Musa berkata, “Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang- orang yang jahil.” (Qs. Al-Baqarah: 67)

Lebih parah lagi, kita menjadi latah untuk meniru-niru perilaku orang yang kita jadikan sebagai bahan tertawaan tersebut dalam status-status kita. Tujuannya paling sekedar untuk mengundang tawa orang yang membacanya atau barangkali dalam rangka menunjukkan dirinya lebih baik dari orang “bodoh” tersebut. Wallaahu a’lam.

Adakalanya memang orang yang bodoh itu tidak merasa dirinya bodoh. Yang model begini lebih banyak. Akan tetapi tidak berarti harus ditanggapi dengan sebuah “kebodohan” pula, yaitu dengan mengejeknya, atau mengolok-oloknya, menjadikannya sebagai bahan tertawaan di mana-mana. Tidakkah kita ingat akan firman Allah yang menjelaskan sifat-sifat “Hamba-hamba Ar-Rahmaan”? Bukankah Allah telah mengajarkan kita bagaimana menghadapi orang-orang yang bodoh?

وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
“…dan apabila orang-orang yang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik” (Qs. Al-Furqaan: 63).

Terkadang kita sering dilupakan dengan hadits nabi yang sering kita dengar. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata yang baik atau hendaknya dia diam” (HR. Muslim)
Waffaqallaahu -l jamii’ li kulli khair.


Penulis: Ust. Abu Yazid Tengku Muhammad Nurdin
Artikel Muslim.or.id


Kebodohan Bukan Untuk Ditertawakan

Posted by : Al Barokah
Tag : ,
"wanita yang tak ingin kusebut namanya, sampai kapan aku masih menyimpan cinta ini
buatmu. 
Kedua mataku adalah matamu yang menyatu dengan batin penglihatanku.
Semua yang ku lihat ada bayangmu di mataku
Betapa besar ssesungguhnya cintamu, kasihmu, sayangngmu, rindumu untukku.
Semua telah terlambat, sifat dan sikap burukku membuatmu mengikis semua cinta yang telah ada. kebodohanku membuatku kehilanganmu.

Cinta Yang Hilang

Posted by : Al Barokah
Karena terkendala biaya, seorang warga Bontomanai Kecamatan Rialau Ale, Kabupaten Bulukumba rela menanggung sakit. Bahkan tidak berniat lagi memeriksakan diri ke rumah sakit.
Iswari Al Farizi, usia 24 tahun, hanya terbaring lesu di rumahnya. Kondisinya pun sudah memperihatinkan. Badannya semakin kurus dan tak bisa banyak bergerak akibat lumpuh dideritanya.
“Saya tidak bisa bergerak banyak lagi (lumpuh),”katanya kepada BeritaBulukumba.com Jumat 20 Januari 2017. Dia bercerita, awalnya dia rutin periksa sebelum operasi daging menumpang di bagian pinggang belakangnya. Namun, setelah operasi Januari 2016 lalu, di RSUD Sultan Daeng Radja, Iswari mendapat cobaan baru.
“Seminggu sesudah operasi badan saya sakit. Lama-lama saya pincang. Sekarang sudah tak bisa jalan,”sedihnya. Pesakitan Iswari kini dibagi dengan kakek dan neneknya. Mereka ini yang merawatnya sehari-hari meski usianya juga di ujung senja.
Kini Iswari hanya berharap ada keajaiban dalam hidupnya untuk sembuh. Keterbatasan biaya membuat Iswari hingga kini tidak kembali dirawat di Rumah Sakit.

Lumpuh Pasca Operasi, Warga Bontomanai Ini Tak Mampu Bayar RS Lagi

Posted by : Al Barokah
Tag : ,

Apakah ada yang sudah tahu apa sebenarnya dibalik waktu subuh ini? Bahkan Allah SWT sampai bersumpah demi fajar dalam firman-Nya. Dan kita juga dianjurkan berlindung kepada yang menguasai waktu subuh? Allah SWT bersumpah dalam Al Fajr :“Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al Falaq Allah mengingatkan:“Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu subuh”. Apakah waktu subuh sebahaya itu?
Subuh memang sangat kejam dan berbahaya. Bahkan waktu subuh lebih kejam dari sekawanan bersenajata api. Waktu subuh bisa lebih menderita dari kemiskinan. Bahkan lebih berbahaya dari api yang dsiram bensin. Waktu subuh lebih kejam dari itu semua. Sebab jika kita ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga melalaikan shalat fajar, maka kita akan menderita kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan laptop dan mobil. Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat,“Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya,” (HR Muslim).

Waktu Subuh juga bisa lebih menyengsarakan dari sekadar kemiskinan di dunia. Sebab bagi orang-orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka pada hakikatnya, merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150 (0,7%) saja dari pahala shalatnya.
“… dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan sholat semalam suntuk” (HR Muslim).

Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram bensin. Mengapa demikian? Karena Rasulullah telah bersabda, bahwa orang yang tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah, kedudukan-nya setara dengan orang munafik.
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid, shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR Bukhari Muslim).

Orang yang ‘tergilas waktu Subuh’ sehingga tak mampu mendatangi masjid untuk shalat berjamaah, sesungguhnya adalah orang yang dalam keadaan terancam bahaya, karena dirinya disetarakan dengan orang munafik. Sebab, ancaman bagi orang munafik adalah Neraka Jahanam.“Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan orang-orang kafir di dalam Jahanam” (An Nisa:140).

Agar kita tidak merasakan ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih kejam dari perampokan, agar kita tidak terkena ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan agar kita tidak terkapar ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih berbahaya dari kobaranapi, maka:“Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu Subuh” (Al Falaq:1).Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah (shalat fajar) dan shalat berjamaah di masjid terutama bagi laki-laki.
Lantas, kenapa subuh bisa menggilas kita? Memang, subuh adalah waktu yang paling berat untuk kita beribadah. Tahu kenapa? Subuh adalah waktu yang paling tenang dan sangat pas untuk kita tidur nyenyak mimpi indah. Ditambah subuh merupakan waktu yang cukup dingin, jadi enaklah bagi kita untuk menarik selimut lebih erat lagi.

Yang paling bahaya lagi yakni para setan yang akan mengencingi telinga kita. Saat toak masjid berkumandang “Shalat lebih baik daripada tidur!” mata kita seakan dilem rapat dan susaaah banget untuk terbuka.

Masya Allah! Betapa ruginya mereka yang meninggalkan jamaah subuh, apalagi yang tergilas olehnya. Semoga Iman dan semangat kita ditebalkan agar terhindar dari godaan iblis paling mengerikan ini.

Subhanallah! Betapa Kejam Waktu Subuh yang Sebenarnya

Posted by : Al Barokah
Tag : ,
Jangan tanya diri ini, kenapa masih sendiri ?
Hanya lupa arti sebuah perhatian
Hanya lupa cara menikmati subuah perhatian
Hatiku sudah mati akan sebuah perhatian
Hatiku sudah lupa, bagaimana rasanya percaya
Kau beri semua manusia  harapan
Tutur kata yang mampu melumpuhkan logika

Awaluddin,15 Januari 2017

Puncak Bira

Posted by : Al Barokah

sekilas cerita wisata bahari Bulukumba

1. Pantai Pasir Putih Bira

 Pantai pasir putih bira terletak di kecamatan Bontobahari, anda perlu menempuh perjalanan sekitar 45 Km dari kota Bulukumba untuk sampai di  tempat ini. Pasir putih Bira menawarkan pemandangan pasir putih yang indah, selain berenang, beragam permainan air bisa anda jajaki disini seperti banana boat, donut serta pemandangan sunset yang menawan di waktu petang.

2. Tebing Apparalang
Apparalang, mungkin namanya tak asing lagi ditelinga masyarakat Sulawesi Selatan bahkan Indonesia. Salah satu destinasi wisata Kabupaten Bulukumba berupa tebing yang menghadap langsung ke lautan lepas mulai populer diawal tahun 2015 lalu.
Terletak di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari,   Panorama keindahan Tebing Apparalang mulai populer hingga pelosok negeri berkat perbincangan di media sosial Facebook, Twitter maupun Instagram.
Untuk mencapai lokasi Pantai Apparalang memang sedikit sulit, dengan jalan yang terjal. Namun, keindahan yang disuguhkan akan menghapus semua kenangan selama perjalanan.
Selain keindahan tebing dan birunya laut, Apparalang juga cocok untuk wisata snorkling. Sebab, air lautnya yang jernih memudahkan anda untuk menikmati warna-warni terumbu karang serta biota laut lainnya.

3. Pantai Panrang Luhu

Nama Panrang Luhu itu sendiri sudah merupakan satu keunikan. Berasal dari kata ‘panrang’ yang berarti ‘kuburan’ dan ‘luhu ‘ yang berarti ‘luwu’. Sehingga Panrang Luhu dapat diartikan sebagai Kuburan bagi orang Luwu. Jika kita berkunjung ke pantai ini, kita memang akan mendapati area pekuburan yang menurut penduduk setempat sebagai kuburan orang Luwu yang meninggal di daerah ini.
Eksotisme Panrang Luhu jelas tergambar dari pemandangan alamnya yang natural. Banyaknya pohon kelapa yang berjejer rapi memberi kesan teduh yang berbeda dari wisata pantai lainnya. Dengan hamparan pasir putih yang merupakan karakteristik sebagian besar pantai di Bulukumba, di pantai ini pengunjung bebas melakukan bermacam aktifitas yang biasa dilakukan di pantai.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rifakinanggi/eksotisme-keteduhan-panrang-luhu_54f74c16a33311af2c8b45bb

 

Nama Panrang Luhu itu sendiri sudah merupakan satu keunikan. Berasal dari kata ‘panrang’ yang berarti ‘kuburan’ dan ‘luhu ‘ yang berarti ‘luwu’. Sehingga Panrang Luhu dapat diartikan sebagai Kuburan bagi orang Luwu. Jika kita berkunjung ke pantai ini, kita memang akan mendapati area pekuburan yang menurut penduduk setempat sebagai kuburan orang Luwu yang meninggal di daerah ini.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rifakinanggi/eksotisme-keteduhan-panrang-luhu_54f74c16a33311af2c8b45bb
Eksotisme Panrang Luhu jelas tergambar dari pemandangan alamnya yang natural. Banyaknya pohon kelapa yang berjejer rapi memberi kesan teduh yang berbeda dari wisata pantai lainnya. Dengan hamparan pasir putih yang merupakan karakteristik sebagian besar pantai di Bulukumba, di pantai ini pengunjung bebas melakukan bermacam aktifitas yang biasa dilakukan di pantai.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rifakinanggi/eksotisme-keteduhan-panrang-luhu_54f74c16a33311af2c8b45bb

 

Sekilas Cerita Wisata

Posted by : Al Barokah

- Copyright © Mawar Hitam - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -