Archive for 2017
Bila Anda sering merasa
banyak yang hilang dari kehidupan Anda, percayalah, tidak ada kehilangan yang
benar-benar hilang. Seperti kisah
inspirasi ini...
Pada suatu masa, di sebuah pedesaan China, hidup seorang pria tua dan keluarganya. Pria tersebut mengolah sebuah kebun dan memiliki beberapa hewan peliharaan, salah satu peliharaannya adalah seekor kuda jantan. Suatu ketika, kuda yang dimiliki pria tua tersebut hilang. Beberapa tetangga mengatakan sempat melihat kuda tersebut berlari melewati batas daerah yang tidak boleh dilewati oleh warga desa. Pria tua itu menjadi sedih, tetapi dia mengatakan, "Tidak apa, barangkali kejadian ini bukan sesuatu yang buruk dan siapa tahu akan datang sesuatu yang baik."
Setelah hari berganti hari, pada malam hari, pria tua itu dikejutkan dengan suara kuda. Dia langsung bangkit dan melihat ke arah luar rumah, tampak kudanya yang hilang telah kembali dan membawa seekor kuda betina entah milik siapa yang menjadi pasangannya. Tentu saja, seperti peraturan di desa itu, kuda yang tidak diketahui pemiliknya atau liar akan menjadi milik mereka yang menemukan. Para tetangga memberi selamat pada pria tua yang telah mendapatkan kembali kudanya serta tambahan satu kuda secara cuma-cuma.
Pada suatu masa, di sebuah pedesaan China, hidup seorang pria tua dan keluarganya. Pria tersebut mengolah sebuah kebun dan memiliki beberapa hewan peliharaan, salah satu peliharaannya adalah seekor kuda jantan. Suatu ketika, kuda yang dimiliki pria tua tersebut hilang. Beberapa tetangga mengatakan sempat melihat kuda tersebut berlari melewati batas daerah yang tidak boleh dilewati oleh warga desa. Pria tua itu menjadi sedih, tetapi dia mengatakan, "Tidak apa, barangkali kejadian ini bukan sesuatu yang buruk dan siapa tahu akan datang sesuatu yang baik."
Setelah hari berganti hari, pada malam hari, pria tua itu dikejutkan dengan suara kuda. Dia langsung bangkit dan melihat ke arah luar rumah, tampak kudanya yang hilang telah kembali dan membawa seekor kuda betina entah milik siapa yang menjadi pasangannya. Tentu saja, seperti peraturan di desa itu, kuda yang tidak diketahui pemiliknya atau liar akan menjadi milik mereka yang menemukan. Para tetangga memberi selamat pada pria tua yang telah mendapatkan kembali kudanya serta tambahan satu kuda secara cuma-cuma.
Setelah waktu berjalan,
anak laki-laki dari pria tua tersebut mulai berlatih untuk naik ke atas
punggung kuda dan memacu kuda tersebut di sekitar area perkebunan. Sayangnya,
pada suatu hari, anak laki-laki itu jatuh dari atas punggung kuda dan mengalami
cedera kaki yang sangat parah. Perlu waktu lama untuk sembuh, tetapi sekalipun
telah sembuh, anak laki-laki itu tidak bisa berjalan normal. "Tidak
apa-apa, nak" ujar si pria tua, "Mungkin hal ini akan mendatangkan
sesuatu yang lebih baik untuk mu,"
Dan seperti kejadian sebelumnya, si pria tua merasakan
kembali sesuatu yang baik tersebut. Pada masa itu adalah masa perang, semua
anak laki-laki di desa wajib memanggul senjata dan bertempur di medan perang.
Tetapi karena cacat, anak laki-laki sang pria tua tetap di desa dan bekerja
mengolah kebun. Tidak ada yang disesali, karena anak laki-laki itu juga
bersikap sama seperti ayahnya, dia percaya akan ada hikmah di balik kejadian
buruk yang menyebabkan dia kehilangan cara berjalan yang normal.
Tahun berganti tahun. Perang telah berakhir dan para anak laki-laki yang bertempur kembali ke desa. Ternyata hanya beberapa yang kembali, karena kebanyakan dari mereka ternyata tewas di medan perang. Sang pria tua sedikit bersyukur karena anak laki-lakinya tetap dalam kondisi sehat dan semakin pintar mengurus perkebunan. Sehingga, tidak ada yang perlu disesali karena bagi keluarga tersebut, kebahagiaan tidak hanya dinilai pada saat sesuatu terjadi, tetapi juga pada masa-masa setelahnya.
Sahabat, hikmah dari cerita tersebut kita harus belajar bahwa setiap kali kita merasa kehilangan, sesungguhnya apa yang kita tangisi tidak benar-benar hilang, karena pada saat yang tidak akan kita sangka, kita akan mendapatkan hikmah dari rasa kehilangan tersebut. Kita akan merasakan kebahagiaan lebih berlipat jika kita pernah merasakan kehilangan. Tetapi rasa bahagia itu akan datang saat kita bisa melepaskan dengan rela apa yang telah hilang, tidak dengan meratapi atau menangisi terus-menerus.
Tahun berganti tahun. Perang telah berakhir dan para anak laki-laki yang bertempur kembali ke desa. Ternyata hanya beberapa yang kembali, karena kebanyakan dari mereka ternyata tewas di medan perang. Sang pria tua sedikit bersyukur karena anak laki-lakinya tetap dalam kondisi sehat dan semakin pintar mengurus perkebunan. Sehingga, tidak ada yang perlu disesali karena bagi keluarga tersebut, kebahagiaan tidak hanya dinilai pada saat sesuatu terjadi, tetapi juga pada masa-masa setelahnya.
Sahabat, hikmah dari cerita tersebut kita harus belajar bahwa setiap kali kita merasa kehilangan, sesungguhnya apa yang kita tangisi tidak benar-benar hilang, karena pada saat yang tidak akan kita sangka, kita akan mendapatkan hikmah dari rasa kehilangan tersebut. Kita akan merasakan kebahagiaan lebih berlipat jika kita pernah merasakan kehilangan. Tetapi rasa bahagia itu akan datang saat kita bisa melepaskan dengan rela apa yang telah hilang, tidak dengan meratapi atau menangisi terus-menerus.
Link : http://www.kisahinspirasi.com/2012/09/kisah-inspirasi-hikmah-dari-kehilangan.html
Kisah Inspirasi : Hikmah Dari Kehilangan
Renungan selama Ramadhan bisa kita dapatkan dalam buku ini. Ahmad Rifa`i
mengajak pembaca untuk menyelami apa arti Ramadhan yang sesungguhnya.
Sebuah inspirasi yang menggugah pembacanya, sehingga menjadikan kita
lebih banyak melakukan hal bermanfaat selama di bulan Ramadhan. Mungkin
sebelum Ramadhan tiba, kita sering melalaikan kewajiban kita. Ramadhan
inilah waktu yang tepat untuk kita lebih dekat kepada-Nya.
Editor’s Note
Berisi renungan selama Ramadhan yang bisa dibaca setiap hari. Ditulis dengan bahasa sehari-hari oleh penulis bestseller, Ahmad Rifa`i.
Editor’s Note
Berisi renungan selama Ramadhan yang bisa dibaca setiap hari. Ditulis dengan bahasa sehari-hari oleh penulis bestseller, Ahmad Rifa`i.
Referensi Bacaan di Bulan Ramadhan
“Jangan bersikap buruk, sebab kelak kamu
akan sangat menyesalinya, Nak. Orang akan selalu mengingat perbuatan
kita yang salah”, ucapan itu terngiang kembali pada pendengaran pemuda
itu, meski ibunya telah mengucapkannya bertahun-tahun yang lalu,
Saat ia masih tinggal di kampung dulu.
Hingga beberapa waktu yang lalu, pemuda itu bahkan tidak mengerti
mengapa ibunya selalu mengucapkan kata-kata yang sama. Bukan hanya satu
atau dua kali saja, namun ibunya kerap mengucapkan kata-kata ini setiap
kali ia memberi nasehat atas sikapnya yang kadang kurang baik pada
pandangan si ibu.
Pemuda itu mengacuhkannya, sebab apalah
arti sebuah nasehat bagi pemuda yang sedang dalam masa-masa remaja, hal
ini bahkan kerap dianggap sebagai angin lalu saja. Berulangkali kali si
ibu memberi nasehat, berulangkali pula pemuda itu menganggapnya sebagai
angin lalu.
Sikap cerobohnya kerap menjadi alasan
mengapa pemuda itu sering dinasehati si ibu, hingga si ibu mengibaratkan
perbuatannya seperti dua cangkir minuman yang berbeda, yakni teh dan
kopi.
Meski begitu, pemuda itu masih saja
sering bertindak ceroboh. Sekali waktu, di malam hari ia lupa mengurung
induk dan anak ayamnya ke dalam kandang, hingga pada keesokan harinya
ketujuh anak ayam itu lenyap dimangsa musang dan hanya tinggal induknya
saja, padahal ibunya telah menyuruhnya mengerjakan hal tersebut
berulangkali sejak sore.
Lalu di lain waktu, ia juga tidak
menutup saluran air yang masuk ke kolam kecil milik ayahnya, hingga air
mengalir terus sepanjang malam dan menghanyutkan semua ikan tersebut ke
kolam lainnya milik orang lain di tempat yang lebih rendah dari kolam
ayahnya.
Kala itu, bukan hanya kolam ayahnya saja
yang ikannya terbawa air, namun dua kolam lainnya milik pamannya juga
kehilangan banyak ikan.
Tidak mendengar nasehat orangtua
Pada dasarnya ada banyak orang yang
ceroboh di dunia ini, dan itu bukan sebuah masalah yang besar, selama
mereka mau berubah dan mendengarkan nasehat orang di sekitarnya. Namun,
hal serupa tidak terjadi pada pemuda ini, bahkan setelah ia merantau dan
bekerja sebagai sekurity di sebuah kantor di kota.
Tugasnya memeriksa semua ruangan setelah pulang kantor dan mengunci pintu utama sebelum akhirnya pulang ke kontrakannya. Telah berulangkali ia diingatkan agar hati-hati dan memeriksa semua ruangan terlebih dahulu, agar kantor ditinggalkan dalam kondisi baik dan aman.
Tugasnya memeriksa semua ruangan setelah pulang kantor dan mengunci pintu utama sebelum akhirnya pulang ke kontrakannya. Telah berulangkali ia diingatkan agar hati-hati dan memeriksa semua ruangan terlebih dahulu, agar kantor ditinggalkan dalam kondisi baik dan aman.
Bukannya melakukan tugasnya dengan baik,
ia bahkan kerap tidak memeriksa setiap ruangan, sehingga beberapa lampu
seringkali ditinggalkan dalam kondisi tidak padam. Sore itu setelah
karyawan lainnya pulang, pemuda itu bergegas dan mengunci pintu utama,
tanpa memeriksa setiap ruangan dengan seksama.
Semua berjalan baik, hingga sejam
kemudian sebuah panggilan telepon dari atasannya mengatakan bahwa
seorang karyawan telah terkunci di kantor mereka.
Atasannya telah berada di kantor, juga
beberapa karyawan lainnya yang kebetulan sedang menikmati kopi di kafe
sebelah kantor mereka. Pemuda tersebut minta maaf dan mengakui
kesalahannya, sehingga ia tidak mendapatkan masalah berarti atas
kejadian tersebut. Namun, kejadian ini memberinya satu pelajaran
penting, yang tak lain adalah nasehat ibunya. “Ketika kamu berbuat baik,
maka hal tersebut serupa secangkir teh hangat yang sedap, saat diaduk
aromanya menenangkan dan warnanya tetap sama bahkan setelah lama.
Namun ketika kamu berbuat salah, maka
hal tersebut seperti secangkir kopi hitam, saat diaduk aromanya begitu
menggoda dan warnanya akan langsung keruh dan hitam, meskipun telah
sempat mengendap lama. Demikianlah orang akan selalu mengingat perbuatan
salahmu, Nak, meskipun telah lama berlalu.”
Nasehat ibunya benar-benar menjadi
kenyataan, sebab sejak hari itu pemuda tersebut selalu menjadi bahan
omongan pekerja di sana. Beberapa di antara mereka bahkan sering
menyindirnya dengan bercanda, jangan sampai meninggalkan dan mengunci
mereka di kantor, seperti karyawan sebelumnya.
Cerita teh dan kopi, dua cangkir dalam
nikmat yang berbeda ini mengajarkan kita bahwa pentingnya untuk selalu
mendengar nasihat Ibu kita.Sumber : http://www.sipolos.com/teh-dan-kopi/
Teh Dan Kopi, Dua Cangkir Dalam Nikmat Yang Berbeda
Jan Koum, pendiri WhatsApp,
lahir dan besar di Ukraina dari keluarga yang relatif miskin. Saat usia
16 tahun, ia nekat pindah ke Amerika, demi mengejar apa yang kita kenal
sebagai “American Dream”.
Pada usia 17 tahun, ia hanya bisa makan dari jatah pemerintah. Ia
nyaris menjadi gelandangan. Tidur beratap langit, beralaskan tanah.
Untuk bertahan hidup, dia bekerja sebagai tukang bersih-bersih
supermarket. “Hidup begitu pahit”, Koum membatin.
Hidupnya kian terjal saat ibunya didiagnosa kanker. Mereka bertahan
hidup hanya dgn tunjangan kesehatan seadanya. Koum lalu kuliah di San
Jose University. Tapi kemudian ia memilih drop out, karena lebih suka
belajar programming secara autodidak.
Karena keahliannya sebagai programmer, Jan Koum diterima bekerja sebagai engineer di Yahoo!. Ia bekerja di sana selama 10 tahun. Di tempat itu pula, ia berteman akrab dengan Brian Acton.
Keduanya membuat aplikasi WhatsApp tahun 2009, setelah resign dari Yahoo!. Keduanya sempat melamar ke Facebook
yang tengah menanjak popularitasnya saat itu, namun diitolak. Facebook
mungkin kini sangat menyesal pernah menolak lamaran mereka.
Setelah WhatsApp resmi dibeli Facebook dengan harga 19 miliar dollar
AS (sekitar Rp 224 triliun) beberapa hari lalu, Jan Koum melakukan
ritual yang mengharukan. Ia datang ke tempat dimana ia dulu, saat umur
17 tahun, setiap pagi antre untuk mendapatkan jatah makanan dari
pemerintah. Ia menyandarkan kepalanya ke dinding tempat ia dulu antre.
Mengenang saat-saat sulit, dimana bahkan untuk makan saja ia tidak punya
uang.. Pelan2, air matanya meleleh. Ia tidak pernah menyangka
perusahaannya dibeli dengan nilai setinggi itu.
Ia lalu mengenang ibunya yg sudah meninggal karena kanker. Ibunya
yang rela menjahit baju buat dia demi menghemat. “Tak ada uang, Nak…”.
Jan Koum tercenung. Ia menyesal tak pernah bisa mengabarkan berita
bahagia ini kepada ibunya.
Rezeki datang dari arah dan bentuk yang tidak terduga. Remaja miskin yg dulu dapat jatah makan itu kini jadi TriliunerSumber : https://iphincow.com
Kisah Pendiri WhatsApp
Tahukah anda bahwa pohon bambu tidak akan menunjukkan pertumbuhan berarti selama 5 tahun pertama.
Walaupun setiap hari disiram & dipupuk, tumbuhnya hanya beberapa puluh centimeter saja.
Namun setelah 5 tahun kemudian, pertumbuhan pohon bambu sangat
dahsyat & ukuran nya tidak lagi dalam hitungan centimeter melainkan
meter.
Lantas sebetulnya apa yang terjadi pada sebuah pohon bambu ???
Ternyata selama 5 tahun pertama, ia mengalami pertumbuhan dahsyat
pada akar (BUKAN) pada batang, yang mana daripada itu, pohon bambu
sedang mempersiapkan pondasi yang sangat kuat, agar ia bisa menopang
ketinggian nya yang berpuluh puluh meter kelak dikemudian hari.
MORAL OF THE STORY
Jika kita mengalami suatu hambatan & kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan, melainkan justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita.
Jika kita mengalami suatu hambatan & kegagalan, bukan berarti kita tidak mengalami perkembangan, melainkan justru kita sedang mengalami pertumbuhan yang luar biasa didalam diri kita.
Ketika kita lelah & hampir menyerah dalam menghadapi kerasnya kehidupan, jangan pernah terbersit pupus harapan.
Ada pameo yang mengatakan “the hardest part of a rocket to reach
orbit is to get through the earth’s gravity” (“bagian terberat agar
sebuah roket mencapai orbit adalah saat melalui gravitasi bumi”).
Jika kita perhatikan, bagian peralatan pendukung terbesar yang dibawa
oleh sebuah roket adalah jet pendorong untuk melewati atmosphere &
gravitasi bumi.
Setelah roket melewati atmosphere, jet pendorong akan dilepas &
roket akan terbang dengan bahan bakar minimum pada ruang angkasa tanpa
bobot, melayang ringan, & tanpa usaha keras.
Demikian pula dengan manusia, bagian TERBERAT dari sebuah KESUKSESAN
adalah disaat awal seseorang MEMULAI USAHA dari sebuah perjuangan,
karena segala sesuatu terasa begitu BERAT & PENUH TEKANAN.
Namun bila ia dapat melewati batas tertentu, sesungguhnya seseorang
dapat merasakan segala kemudahan & kebebasan dari tekanan &
beban.
Namun sayangnya, banyak orang yang MENYERAH disaat tekanan &
beban dirasakan terlalu berat, bagai sebuah roket yang gagal menembus
atmosphere.
Buya Hamka berkata “kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup & kalau kerja sekedar kerja, kera juga bekerja”.
Ketika pohon bambu ditiup angin kencang, ia akan merunduk, tetapi
setelah angin berlalu, dia akan tegak kembali, laksana perjalanan hidup
seorang manusia yang tak pernah lepas dari cobaan & rintangan.
Maka jadilah seperti pohon bambu !!!
Fleksibilitas pohon bambu mengajarkan kita sikap hidup yang berpijak
pada keteguhan hati dalam menjalani hidup, walaupun badai & topan
menerpa.
Tidak ada kata menyerah untuk terus tumbuh, tidak ada alasan untuk
terpendam dalam keterbatasan, karena bagaimanapun pertumbuhan demi
pertumbuhan harus diawali dari kemampuan untuk mempertahankan diri dalam
kondisi yang paling sulit sekalipun.
Pastikan dalam hari hari kedepan, hidup kita akan *MENJULANG TINGGI
& menjadi PEMBAWA BERKAT* bagi sesama, seperti halnya pohon bambu.
Sumber : https://iphincow.com/
Sumber : https://iphincow.com/
Filosofi Pohon Bambu
KMP adalah multi media player serbaguna yang dapat mencakup berbagai jenis format yang terkandung.
Tanpa Codec terpisah, Anda dapat memutar file media karena KMP memiliki nya 'Codec internal yang sendiri. Didukung Codec dipisahkan oleh internal dan eksternal.
Untuk suara Codec, KMPlayer mendukung MPEG1, 2, AAC, WMA 7, 8, OGG
& dll dan itu juga mendukung fungsi matriks / fungsi normalizer
ketika suara internal yang Codec sedang digunakan. Internal Codec akan diproses dalam KMPlayer jadi lebih cepat & aman. Juga KMPlayer mendukung semua Codec dari ffdshow dan juga mendukung MPEG1 / 2.
Jika Anda adalah pengguna yang menemukan nyaman untuk menginstal Codec,
yang memiliki komputer CPU rendah dan / atau pengguna yang berusaha
untuk pemain pemutaran multi-media yang sangat baik, Anda akan dapat
mengubah lingkungan Anda ke multi nyaman Format media dengan menggunakan
KMP
Silhkan Download Disini
Silhkan Download Disini
KMP Player
GOM Player adalah pemutar video semua-tujuan yang memainkan hampir setiap video dengan mudah. Dengan antarmuka yang user-friendly, fungsionalitas canggih, dan harga GRATIS, itu satu-satunya media player yang Anda butuhkan.
Silahkan Dwnload Disini
Gom Player
Kalau ada orang yang "bodoh", seharusnya diajari atau dibenarkan. Bukan malah dijadikan bahan tertawaan atau olok-olok saja. Jika tidak demikian, maka apa bedanya kita sama orang bodoh yang kita olok-olok tersebut?
Kalau ada
orang yang “bodoh”, seharusnya diajari atau dibenarkan. Bukan malah dijadikan
bahan tertawaan atau olok-olok saja. Jika tidak demikian, maka apa bedanya kita
sama orang bodoh yang kita olok-olok tersebut? Karena di antara sifat orang
bodoh itu adalah suka mengolok-olok atau mengejek orang lain.
Allah
berfirman mengisahkan Nabi Musa bersama kaumnya bani Israa’iil,
وَإِذْ قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ إِنَّ اللَّهَ
يَأْمُرُكُمْ أَنْ تَذْبَحُوا بَقَرَةً قَالُوا أَتَتَّخِذُنَا هُزُوًا قَالَ
أَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْجَاهِلِينَ
“Dan
ingatlah tatkala Musa berkata kepada kaumnya, “Sesugguhnya Allah memerintahkan
kalian untuk menyembelih sapi betina.” Mereka berkata, “Apakah engkau
menjadikan kami sebagai bahan ejekan?” Musa berkata, “Aku berlindung kepada
Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang- orang yang jahil.” (Qs.
Al-Baqarah: 67)
Lebih parah
lagi, kita menjadi latah untuk meniru-niru perilaku orang yang kita jadikan
sebagai bahan tertawaan tersebut dalam status-status kita. Tujuannya paling
sekedar untuk mengundang tawa orang yang membacanya atau barangkali dalam
rangka menunjukkan dirinya lebih baik dari orang “bodoh” tersebut. Wallaahu
a’lam.
Adakalanya
memang orang yang bodoh itu tidak merasa dirinya bodoh. Yang model begini lebih
banyak. Akan tetapi tidak berarti harus ditanggapi dengan sebuah “kebodohan”
pula, yaitu dengan mengejeknya, atau mengolok-oloknya, menjadikannya sebagai
bahan tertawaan di mana-mana. Tidakkah kita ingat akan firman Allah yang
menjelaskan sifat-sifat “Hamba-hamba Ar-Rahmaan”? Bukankah Allah telah
mengajarkan kita bagaimana menghadapi orang-orang yang bodoh?
وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
“…dan
apabila orang-orang yang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
yang baik” (Qs. Al-Furqaan: 63).
Terkadang
kita sering dilupakan dengan hadits nabi yang sering kita dengar. Beliau shallallaahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
“Barangsiapa
yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya ia berkata yang baik
atau hendaknya dia diam” (HR. Muslim)
Waffaqallaahu
-l jamii’ li kulli khair.
Penulis:
Ust. Abu Yazid Tengku Muhammad Nurdin
Artikel
Muslim.or.id
Kebodohan Bukan Untuk Ditertawakan
"wanita yang tak ingin kusebut namanya, sampai kapan aku masih menyimpan cinta ini
buatmu.
Kedua mataku adalah matamu yang menyatu dengan batin penglihatanku.
Semua yang ku lihat ada bayangmu di mataku
Betapa besar ssesungguhnya cintamu, kasihmu, sayangngmu, rindumu untukku.
Semua telah terlambat, sifat dan sikap burukku membuatmu mengikis semua cinta yang telah ada. kebodohanku membuatku kehilanganmu.
Cinta Yang Hilang
Karena terkendala biaya, seorang warga Bontomanai Kecamatan Rialau Ale,
Kabupaten Bulukumba rela menanggung sakit. Bahkan tidak berniat lagi
memeriksakan diri ke rumah sakit.
Iswari Al Farizi, usia 24 tahun, hanya terbaring lesu di rumahnya.
Kondisinya pun sudah memperihatinkan. Badannya semakin kurus dan tak
bisa banyak bergerak akibat lumpuh dideritanya.
“Saya tidak bisa bergerak banyak lagi (lumpuh),”katanya kepada
BeritaBulukumba.com Jumat 20 Januari 2017. Dia bercerita, awalnya dia
rutin periksa sebelum operasi daging menumpang di bagian pinggang
belakangnya. Namun, setelah operasi Januari 2016 lalu, di RSUD Sultan
Daeng Radja, Iswari mendapat cobaan baru.
“Seminggu sesudah operasi badan saya sakit. Lama-lama saya pincang.
Sekarang sudah tak bisa jalan,”sedihnya. Pesakitan Iswari kini dibagi
dengan kakek dan neneknya. Mereka ini yang merawatnya sehari-hari meski
usianya juga di ujung senja.
Kini Iswari hanya berharap ada keajaiban dalam hidupnya untuk sembuh.
Keterbatasan biaya membuat Iswari hingga kini tidak kembali dirawat di
Rumah Sakit.
Sumber : http://beritabulukumba.com
Lumpuh Pasca Operasi, Warga Bontomanai Ini Tak Mampu Bayar RS Lagi
Apakah ada yang sudah tahu apa sebenarnya dibalik waktu subuh ini?
Bahkan Allah SWT sampai bersumpah demi fajar dalam firman-Nya. Dan kita
juga dianjurkan berlindung kepada yang menguasai waktu subuh? Allah SWT
bersumpah dalam Al Fajr :“Demi fajar (waktu Subuh)”. Kemudian dalam Al
Falaq Allah mengingatkan:“Katakanlah! aku berlindung kepada Tuhan yang
menguasai waktu subuh”. Apakah waktu subuh sebahaya itu?
Subuh memang sangat kejam dan berbahaya. Bahkan waktu subuh lebih
kejam dari sekawanan bersenajata api. Waktu subuh bisa lebih menderita
dari kemiskinan. Bahkan lebih berbahaya dari api yang dsiram bensin.
Waktu subuh lebih kejam dari itu semua. Sebab jika kita ‘tergilas waktu
Subuh’, sehingga melalaikan shalat fajar, maka kita akan menderita
kerugian yang jauh lebih besar dari sekadar kehilangan laptop dan mobil.
Kita bahkan akan kehilangan dunia dan segala isinya. Ingat,“Dua rakaat
fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya,” (HR Muslim).
Waktu Subuh juga bisa lebih menyengsarakan dari sekadar kemiskinan di
dunia. Sebab bagi orang-orang yang ‘tergilas waktu Subuh’, sehingga
mengabaikan shalat Subuh berjamaah di masjid, maka pada hakikatnya,
merekalah orang-orang miskin sejati yang hanya mendapatkan upah 1/150
(0,7%) saja dari pahala shalatnya.
“… dan barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, maka ia bagaikan sholat semalam suntuk” (HR Muslim).
Waktu Subuh juga lebih berbahaya dari kobaran api yang disiram
bensin. Mengapa demikian? Karena Rasulullah telah bersabda, bahwa orang
yang tidak mampu melaksanakan shalat Subuh berjamaah, kedudukan-nya
setara dengan orang munafik.
“Sesungguhnya tiada yang dirasa berat oleh seorang munafik, kecuali
melaksanakan shalat Isya dan shalat Subuh. Sekiranya mereka tahu akan
keagungan pahalanya, niscaya mereka bakal mendatanginya (ke masjid,
shalat berjamaah) sekalipun harus berjalan merangkak-rangkak” (HR
Bukhari Muslim).
Orang yang ‘tergilas waktu Subuh’ sehingga tak mampu mendatangi
masjid untuk shalat berjamaah, sesungguhnya adalah orang yang dalam
keadaan terancam bahaya, karena dirinya disetarakan dengan orang
munafik. Sebab, ancaman bagi orang munafik adalah Neraka
Jahanam.“Sesungguhnya Allah akan mengumpulkan orang-orang munafik dan
orang-orang kafir di dalam Jahanam” (An Nisa:140).
Agar kita tidak merasakan ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih kejam dari
perampokan, agar kita tidak terkena ‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih
menyengsarakan dari derita kemiskinan, dan agar kita tidak terkapar
‘gilasan waktu Subuh’ yang lebih berbahaya dari kobaranapi,
maka:“Katakanlah! Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai waktu
Subuh” (Al Falaq:1).Yaitu dengan memanfaatkan waktu Subuh
sebaik-baiknya. Lakukan shalat sunnah (shalat fajar) dan shalat
berjamaah di masjid terutama bagi laki-laki.
Lantas, kenapa subuh bisa menggilas kita? Memang, subuh adalah waktu
yang paling berat untuk kita beribadah. Tahu kenapa? Subuh adalah waktu
yang paling tenang dan sangat pas untuk kita tidur nyenyak mimpi indah.
Ditambah subuh merupakan waktu yang cukup dingin, jadi enaklah bagi kita
untuk menarik selimut lebih erat lagi.
Yang paling bahaya lagi yakni para setan yang akan mengencingi
telinga kita. Saat toak masjid berkumandang “Shalat lebih baik daripada
tidur!” mata kita seakan dilem rapat dan susaaah banget untuk terbuka.
Masya Allah! Betapa ruginya mereka yang meninggalkan jamaah subuh,
apalagi yang tergilas olehnya. Semoga Iman dan semangat kita ditebalkan
agar terhindar dari godaan iblis paling mengerikan ini.
Sumber : http://saikibuzzer.com/
Subhanallah! Betapa Kejam Waktu Subuh yang Sebenarnya
Jangan tanya diri ini, kenapa masih sendiri ?
Hanya lupa arti sebuah perhatian
Hanya lupa cara menikmati subuah perhatian
Hatiku sudah mati akan sebuah perhatian
Hatiku sudah lupa, bagaimana rasanya percaya
Kau beri semua manusia harapan
Tutur kata yang mampu melumpuhkan logika
Awaluddin,15 Januari 2017
Puncak Bira
sekilas cerita wisata bahari Bulukumba
1. Pantai Pasir Putih Bira
Pantai pasir putih bira terletak di kecamatan Bontobahari, anda perlu menempuh perjalanan sekitar 45 Km dari kota Bulukumba untuk sampai di tempat ini. Pasir putih Bira menawarkan pemandangan pasir putih yang indah, selain berenang, beragam permainan air bisa anda jajaki disini seperti banana boat, donut serta pemandangan sunset yang menawan di waktu petang.
2. Tebing Apparalang
Apparalang,
mungkin namanya tak asing lagi ditelinga masyarakat Sulawesi Selatan
bahkan Indonesia. Salah satu destinasi wisata Kabupaten Bulukumba berupa
tebing yang menghadap langsung ke lautan lepas mulai populer diawal
tahun 2015 lalu.
Terletak
di Desa Ara, Kecamatan Bontobahari, Panorama keindahan Tebing
Apparalang mulai populer hingga pelosok negeri berkat perbincangan di
media sosial Facebook, Twitter maupun Instagram.
Untuk
mencapai lokasi Pantai Apparalang memang sedikit sulit, dengan jalan
yang terjal. Namun, keindahan yang disuguhkan akan menghapus semua
kenangan selama perjalanan.
Selain
keindahan tebing dan birunya laut, Apparalang juga cocok untuk wisata
snorkling. Sebab, air lautnya yang jernih memudahkan anda untuk
menikmati warna-warni terumbu karang serta biota laut lainnya.
3. Pantai Panrang Luhu
Nama Panrang Luhu itu sendiri sudah merupakan satu keunikan. Berasal dari kata ‘panrang’ yang berarti ‘kuburan’ dan ‘luhu ‘ yang berarti ‘luwu’. Sehingga Panrang Luhu dapat diartikan sebagai Kuburan bagi orang Luwu. Jika kita berkunjung ke pantai ini, kita memang akan mendapati area pekuburan yang menurut penduduk setempat sebagai kuburan orang Luwu yang meninggal di daerah ini.
Eksotisme Panrang Luhu
jelas tergambar dari pemandangan alamnya yang natural. Banyaknya pohon
kelapa yang berjejer rapi memberi kesan teduh yang berbeda dari wisata
pantai lainnya. Dengan hamparan pasir putih yang merupakan karakteristik
sebagian besar pantai di Bulukumba, di pantai ini pengunjung bebas
melakukan bermacam aktifitas yang biasa dilakukan di pantai.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rifakinanggi/eksotisme-keteduhan-panrang-luhu_54f74c16a33311af2c8b45bb
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rifakinanggi/eksotisme-keteduhan-panrang-luhu_54f74c16a33311af2c8b45bb
Nama Panrang Luhu itu
sendiri sudah merupakan satu keunikan. Berasal dari kata ‘panrang’ yang
berarti ‘kuburan’ dan ‘luhu ‘ yang berarti ‘luwu’. Sehingga Panrang Luhu
dapat diartikan sebagai Kuburan bagi orang Luwu. Jika kita berkunjung
ke pantai ini, kita memang akan mendapati area pekuburan yang menurut
penduduk setempat sebagai kuburan orang Luwu yang meninggal di daerah
ini.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rifakinanggi/eksotisme-keteduhan-panrang-luhu_54f74c16a33311af2c8b45bb
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rifakinanggi/eksotisme-keteduhan-panrang-luhu_54f74c16a33311af2c8b45bb
Eksotisme Panrang Luhu
jelas tergambar dari pemandangan alamnya yang natural. Banyaknya pohon
kelapa yang berjejer rapi memberi kesan teduh yang berbeda dari wisata
pantai lainnya. Dengan hamparan pasir putih yang merupakan karakteristik
sebagian besar pantai di Bulukumba, di pantai ini pengunjung bebas
melakukan bermacam aktifitas yang biasa dilakukan di pantai.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rifakinanggi/eksotisme-keteduhan-panrang-luhu_54f74c16a33311af2c8b45bb
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/rifakinanggi/eksotisme-keteduhan-panrang-luhu_54f74c16a33311af2c8b45bb